19 November 2007

Menambah Daya Tarik dengan Keindahan

Berbicara masalah setting dan lay out, tidak terlepas dari membicarakan sebuah konsep pengemasan suatu produk. Selama berabad-abad, kemasan merupakan suatu konsep fungsional sebatas untuk melindungi barang atau mempermudah barang untuk dibawa dan masih terkesan seadanya. Seiring dengan perkembangan zaman yang semakin maju dan semakin kompleks, barulah terjadi penambahan nilai-nilai fungsional, terutama pada abad sekarang dimana persaingan didalam dunia usaha semakin tajam dan kalangan produsen saling berlomba merebut perhatian calon konsumen. Dengan demikian konsep fungsional pengemasan telah menjadi bagian penting yang harus mencakup seluruh proses pemasaran dari konsepsi produk sampai ke pemakai terakhir.

Kekuatan merek sangat penting dalam pemasaran, apalagi kebanyakan orang membeli berulang-ulang bahkan menjadi teratur membeli terutama consumer goods. Di pasar, orang dihadapkan pada banyak pilihan. Tentu saja hanya merek yang menonjol atau dikenal yang dilirik. Kecenderungan ini membuat pasar consumer goods bersifat oligopolis, artinya didominasi beberapa merek tertentu saja alias didominasi merek-merek besar.

Jika kemasan akan digunakan semaksimal mungkin dalam pemasaran, fungsi kemasan harus menampilkan sejumlah factor penting sebagai berikut :

1. Faktor Pengamanan

Melindungi produk terhadap berbagai kemungkinan yang dapat menjadi penyebab timbulnya kerusakan barang. Misal : cuaca, sinar, jatuh, tumpukan, kuman.

2. Faktor Ekonomi

Perhitungan biaya produksi yang efektif termasuk pemilihan bahan, sehingga biaya tidak melebihi proporsi manfaat.

3. Faktor Pendistribusian

Mudah didistribusi dari pabrik ke distributor atau pengecer sampai ke tangan konsumen. Di tingkat distributor atau pengecer, kemudahan penyimpanan dan pemajangan perlu dipertimbangkan.

4. Faktor Komunikasi

Sebagai media komunikasi yang menerangkan atau mencerminkan produk, citra merek, dan juga sebagai bagian dari promosi, dengan pertimbangan mudah dilihat, dipahami, dan diingat.

5. Faktor Ergonomi

Berbagai pertimbangan agar kemasan mudah dibawa, dipegang, dibuka, dan mudah disimpan.

6. Faktor Estetika

Keindahan merupakan daya tarik visual yang mencakup pertimbangan penggunaan warna, bentuk, merek/ logo, ilustrasi, huruf dan tata letak untuk mencapai mutu daya tarik visual secara optimal.

7. Faktor Identitas

Secara keseluruhan, kemasan harus berbeda dengan kemasan yang lain, yakni memiliki identitas produk agar mudah dikenali, dan membedakannya dengan produk-produk lain.

RISET PRADESAIN

Konsep kreatif suatu kemasan merupakan refleksi dari semua aspek pemasaran. Dan dalam merumuskan konsep kreatif ada dua pertanyaan paling mendasar yang harus dijawab. Pertanyaan pertama adalah, “ Who am I ?” Pertanyaan ini berhubungan dengan kegiatan internal perusahaan, karakteristik produk, proses pengemasan, dan lain sebagainya. Ertanyaan kedua “ Who are they ?” pertanyaan ini bersifat eksternal, yaitu yang menyangkut kegiatan para pesaing, para distributor, dan para konsumen yang merupakan sasaran akhir penjualan.

Untuk menjawab dua pertanyaan tersebut, maka diperlukan riset/ analisis mengenai beberapa aspek, antara lain :

1. Riset Internal

Penelitian yang dilakukan dalam perusahaan untuk mengevaluasi tata hubungan antara produk, kemasan, dan promosi, untuk menentukan strategi perusahaan mencakup citra perusahaan dan citra merek atau positioning produk.

2. Riset Ekonomi

Efektifitas biaya produksi kemasan, misalnya pemilihan bahan baku agar biaya tidak melebihi proporsi manfaat kemasan itu hal ini dimaksudkan agar tidak mempengaruhi pada harga jual produk. Namun bukan berarti biaya produksi kemasan harus ditekan semurah mungj=kin sehingga kemasan berkesan murahan, melainkan biaya yang dikeluarkan hendaknya sesuai dengan manfaat yang akan diperoleh.

3. Riset Teknis

Penelitian proses produksi kemasan, apakah desain dapat diproduksi atau sesuai dengan mesin yang tersedia, dan apakah kemasan dapat melindungi produk secara memadai.

4. Riset Pesaing

Mempelajari kegiatan para pesaing dan sifat kemasannya, baik keunggulan atau kekurangan mereka. Kemasan harus berbeda dan lebih baik daripada kemasan pesaing.

5. Riset Pasar

Mencari gambaran keadaan pasar yang sebenarnya untuk menjamin kemasan yang ditujukan pada pasar tepat, misalnya sasaran kelompok umur, jenis kelamin, pendidikan, kelas ekonomi, geografis, dll.

6. Riset Konsumen

Mempelajari prinsip psikologis dan fisiologis kemasan agar berdaya tarik pada rata-rata konsumen.

7. Riset Trend

Penelitian mengenai kecenderungan mode yang berlaku dan preferensi konsumen pada desain.

8. Riset Distributor/ Pengecer

Mengetahui kebutuhan mereka terhada sistem pengemasan, agar produk mudah ditangani dan dijual.

STRATEGI KREATIF

Startegi kreatif merupakan konsep dan penerapan desain kemasan berdasarkan data-data yang telah diperoleh dari hasil riset seluruh aspek pemasaran untuk memaksimalakan daya tarik visual. Setelah strategi kreatif diterapkan proses pengerjaam bisa dimulai, mencakup penerapan unsur-unsur visual yang akan diterapkan ke dalam halaman kemasan.

Beberapa hal yang dapat dilakukan mengenai strategi kreatif ini adalah dengan memodifikasi sisi-sisi tertentu dari suatu produk antara lain :

1. warna

konsumen melihat warna jauh lebih cepat daripada melihat bentuk atau rupa. Dan warnalah yang pertama kali terlihat bila produk berada di tempat penjualan.

Warna dengan daya pantul tinggi akan lebih terlihat dari jarak jauh dan direkomendasikan sebagian besar kemasan, karena memilik daya tarik dan dampak yang lebih besar. Tapi selain unsur keterlihatan harus dipertimbangkan pula faktor kekontrasan terhadap warna-warna pendukung lainnya.

2. Bentuk

Bentuk majalah merupakan pendukung utama yang membantu terciptanya seluruh daya tarik visual. Namun tidak ada prinnsip baku yang menentukan bentuk fisik dari sebuah majalah karena ini biasanya ditentukan oleh sifat produk majalah, pertimbanagan mekanis, kondisi marketing, pertimbangan pemajangan, dan oleh cara penggunaan kemasan tersebut.

3. Merek/ logo

Identitas suatu produk/ majalah sangat diperlukan sekali. Hal ini untuk membedakan majalah yang kita buat dengan majalah yang lain. Tujuan lain dengan adanya merek/ logo adalah mengenalkan produk kita kepada masyarakat ddalam bentuk nonproduk. Misalnya dalam pamphlet, spanduk dan alat komunikasi yang lain. Dengan adanya symbol-simbol dalam merek/ logo, maka masyarakat akan cepat mengenali produk kita.

Membuat sebuah logo hendaknya yang simple, yang menggambarkan cirri khas, mudah untuk dijelaskan, menggugah, mengandung keaslian dan tidak mirip dengan logo-logo produk lain.

4. Ilustrasi

Ilustrasi merupakan salah satu unsure penting yang sering digunakan dalam komunikasi sebuah kemasan karena sering dianggap sebagai bahasa universal yang dapat menembus rintangan yang ditimbulkan oleh perbedaan bahasa kata-kata. Ilustrasi, dalam hal ini termasuk fotografi, dapat mengungkapkan suatu yang lebih cepat dan lebih efektif daripada teks.

Pembubuhan ilustrasi dalam suatu produk media harus didasarkan pada fungsinya yang khas. Suatu kemasan dipandang akan lebih berdaya tarik bila dibubuhi ilustrasi, kecuali untuk kondisi tertentu mungkin tidak diperlukan ilustrasi.

5. Tipografi

Teks pada produk media merupakan pesan kata-kata, digunakan untuk menjelaskan produk yang ditawarkan dsan sekaligus mengarahkan sedemikian rupa agar konsumen bersikap dan bertindak sesuai dengan harapan produsen.

Type huruf harus disesuaikan dengan tema dan tujuan dari produk itu sendiri. Maka disinilah diperlukan kejelian dalam memilih huruf/ font yang sesuai atau menjiwai dari produk tersebut.

6. Tata letak

Menata letak berarti meramu seluruh aspek grafis, meliputi warna, bentuk, merek, ilustrasi, tipografi menjadi suatu kemasan baru yang disusun dan ditempatkan pada halaman kemasan secra utuh dan terpadu.

Enam butir pertimbangan bagi pengembangan tata letak adalah:

1. keseimbangan ( balance )
2. titik pandang ( focus )
3. lawanan ( contrast )
4. perbandingan ( proportion )
5. alunan pirza ( pirza-motion )
6. kesatuan ( unity )



PERUBAHAN DESAIN MEDIA

Adanya perubahan waktu atau masa menuntut produk untuk bisa berjalan atau bersaing di pasar yang tidak terbatas oleh waktu. Dan ketahanan suatu produk ditentukan oleh up-to date atau tidaknya suatu produk. Atau dengan kata lain, suatu produk yang mempunyai ciri khas/ bentuk yang universal akan lebih langgeng daripada produk yang mempunyai ciri khas hanya pada satu masa tertentu saja.

Suatu desain buleh jadi menjadi trade mark pada masa tertentu namun kita juga harus mempertimbangkan seberapa lam produk tersebut akan bertahan pada posisinya. Oleh karena itu perlu dipikirkan untuk memperbaharui konsep desain yang telah ada. Inovasi pada kemasan produk memang perlu dilakukan asalkan kemasan baru tersebut tetap mempertahankan beberapa unsure lama.

Hal yang perlu diperhatikan ketika ingin mengubah suatu desain adalah respon dari konsumen. Jangan sampai suatu perubahan dilakukan secara drastic dengan mengubah semua sisi. Hal ini akan berdampak buruk dengan hilangnya citra produk yang kita pasarkan. Ada baiknya kita mengubah sedikit demi sedikit sambil mengenalkan perubahan baru tersebut kepada konsumen. Karena tanpa komunikasi maka kemungkinan kecil perubahan baru tersebut dapat diterima dengan cepat.

07 Agustus 2007

Label dan Pelapisan Kemasan Kardus

Kemasan untuk produk, selain berupa kemasan per satuan juga ada kemasan paket semacam kardus. Kita tidak boleh melewatkan kemasan kardus ini dari perhatian. Walaupun konsumen secara langsung tidak melihat kardusnya, tapi saat pengiriman atau bila kardus tersebut digunakan penjual untuk display produk2 kita, maka sebuah kardus akan sangat efektif digunakan sebagai media pemasaran.

Seyogyanya dalam kardus hendaknya beberapa hal sebagaimana tersebut di bawah ini :

1. Identitas Produk

Identitas produk seyogyanya dicetak pada keempat sisi kardus dengan huruf yang jelas dengan ukuran tinggi sekurang-kurangnya 2,50 cm. Identitas ini dapat pula ditambahkan pada sebagian dari tutup kardus, sedangkan bagian lain dari tutup kardus dibiarkan kosong sebagai persediaan tempat bagi alamat yang dituju maupun data pengiriman yang lain.

2. Jumlah atau ukuran produk

Jumlah atau ukuran produk dicetak pada sudut kiri atas dari setiap sisi kardus,sedangkan nomor stoknya dituliskan pada sudut kanan atas. Ini berguna untuk mempermudah perhitungan jumlah produk yang kita kemas

3. Jenis dan nama produk

Jenis dan nama produk yang dikemas sebaiknya dicetak pada bagian tengah keempat sisi kardus. Akan lebih menarik lagi jika huruf yang digunakan berseni namun tetap mudah dibaca. Tentu saja huruf yang digunakan pada produk harus sama dengan yang ada di kardus

4. Nama dan alamat pabrik

Nama dan alamat pabrik seyogyanya dicantumkan juga. Ini untuk memudahkan distributor baru menemukan anda dan mengorder lebih banyak lagi produk.

5. Bahan dan tanggal pembuatan kardus beserta keterangan lainnya juga perlu dicantumkan. Ini berguna bagi divisi gudang untuk mengechek lalu lintas barang di gudang.

Pemberian lapisan pada kardus dilakukan dengan tujuan untuk memberikan sifat kedap air, mengurangi akibat gesekan secara langsung antara wadah dengan barang yang dikemas atau antara wadah dengan wadah.Selain petroleum. Tebal lapisan coating tidak melebihi 0,025 mm.

06 Agustus 2007

Penutup Gelas Aqua / Cup Sealer

Membuat minuman sari buah, air mineral atau yang lainnya membutuhkan mesin pengemas yang bermutu. Untuk membuat tutup cup misalnya, kita memerlukan mesin bernama Cup Sealer. Ada beberapa mesin yang bisa kita pergunakan, mulai yang manual, semi otomatis hingga yang otomatis.

Selain mesin yang bagus, anda juga memerlukan label yang menarik. Okelah kalau kemasan sudah bagus, ditutup menggunakan cup sealer, tapi kalau label di cup sealer kurang menarik maka produk akan susah laku.

Untuk sari buah, ada baiknya membuat label yang berupa gambar-gambar buah dengan warna-warna cerah dan menyegarkan. Sementara kalau untuk air mineral sangat dianjurkan memilih warna-warna sejuk dan segar. Warna-warna biru dan putih sangat cocok untuk air mineral.

Mesin Laminating

070.jpgUsaha fotocopy adalah peluang bisnis yang ideal apabila anda mendapatkan tempat usaha di sekitar kampus atau sekolahan. Namun, disamping usaha fotocopy, biasanya juga dilengkapi dengan laminating dokumen mulai KTP, Piagam ataupun Ijazah.

Dokumen-dokumen penting tersebut akan mudah rusak dan luntur jika dibiarkan tanpa pelindung. Karena itu mesin laminating sangat diperlukan.

Laminating akan melapisi dokumen penting kita dengan plastik yang dipanaskan dan dipress sehingga air tak dapat masuk. Cara ini akan mampu membuat dokumen lebih awet dan tahan lama.

Jika anda membutuhkan mesin laminating yang berkualitas, kami merekomendasikan mesin laminating yang mampu memberi hasil laminating yang halus dan tidak dimasuki udara. Anda bisa membelinya secara online di http://www.anekamesin.com

04 Agustus 2007

Vacuum Packaging / Pengemas Vakum

Vacuum PackagingMakanan adalah produk yang membutuhkan perawatan dan pengemasan khusus. Dalam mengemas makanan, kita tak boleh salah pilih, karena jika makanan dikemas dengan asal-asalan, hasilnya akan berantakan. Makanan jadi cepat membusuk dan masa simpannya lebih pendek.


Untuk mengemas makanan, anda memerlukan mesin pengemas kedap udara. Dengan pengemas kedap udara (vacuum), bakteri-bakteri yang menyukai tempat seperti makanan akan dapat dihindari. Gambar disamping adalah salah satu mesin pengemas yang menggunakan teknik vacuum dengan tenaga listrik.

Selain mesin diatas, ada banyak lagi mesin-mesin pengemas makanan dan pengemas produk apa saja yang menggunakan teknik vacuum. Anda bisa melihat daftar lengkapnya di http://www.anekamesin.com

Ukuran Fisik :
Panjang : 33cm
Tinggi : 48cm
Lebar : 28cm
Berat : 40kg

Memilih mesin pengemas vakum, bukanlah asal pilih. Pastikan ada garansi resminya. Pastikan juga apakah mereka memiliki pelatih untuk mengajarkan cara mengemas yang baik. Dengan demikian, selain anda mendapat produk yang berkualitas, anda juga dapat memanfaatkan produk tersebut secara maksimal.

 
CarolzCreationz | Tim Mertes